HubbilLah

Dinsdag 04 Junie 2013

TUMBUHAN LUMUT



TUMBUHAN LUMUT
     Tumbuhan lumut (Bryophyta, Bahasa Yunani, bryon) merupakan tumbuhan  pertama yang hidup di darat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana di antara semua tanaman darat. Lumut hanya dapat ditemukan di tempat yang lembab. Hal ini dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat  tinggi terhadap air, karena air ini memiliki peran penting dalam reproduksi lumut itu sendiri.

Karakteristik dari tumbuhan lumut :
1)         Belum memiliki pembuluh sejati.
2)         Organ penyerap haranya adalah rizoid (akar semu).
3)         Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
4)         Akar, batang dan daun belum bisa dibedakan (tumbuhan peralihan antara talus (lembaran) dan kormus (Cormophyta).
5)         Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
6)         Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit)
7)         Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
8)       Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya   rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
9)         Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.).

Reproduksi tumbuhan lumut:
Tumbuhan lumut mempunyai daur hidup yang terdiri atas generasi sporofit (generasi yang menghasilkan spora) dan generasi gametofit (generasi yang menghasilkan gamet). Generasi gametofit tumbuhan lumut memiliki ukuran yang lebih besar sehingga dapat di amati dengan mata telanjang.  Perlu dikatahui juga bahwa generasi gametofit (haploid) erupakan generasi dominan pada tumbuhan lumut. Sporofit umumnya lebih kecil dan daur hidupnya lebih  singkat. 
§   Generasi gametofit : pembentukan gamet (tumbuhan lumut - arkegonium + anteridium - ovum+sperma - zigot).
§   Generasi sporofit : pembentukan spora (sporogonium - spora - protonema).
Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut dapat dibedakan atas dua kelompok berikut.
1.         Lumut homotalus, merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh (talus). Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.
2.         Lumut heterotalus, merupakan kelompok lumut yang masing-masing talusnya memiliki anteridium dan arkegonium saja. Lumut demikian disebut juga lumut berumah dua.
Lumut (Bryophyta) terbagi dalam tiga kelas yaitu:
1.         Lumut Hati (Hepaticopsida)
Menurut Campbell (1998: 550), Lumut hati meliputi sekitar 8.000 jenis yang kebanyakan hidup di tempat lembab seperti pada batang pohon, tanah, atau batu cadas. Lumut hati membentuk massa berupa lembaran dengan tepi yang terbelah-belah (disebut talus) yang berbentuk seperti hati. Pada beberapa jenis, talus ini membentuk daun sehingga lumut hati dapat dibedakan menjadi lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (sering disebut lumut sisik).
Ciri-ciri lumut hati :
a.          Tubuh berupa talus yang terbagi menjadi beberapa lobus seperti   bentuk hati hewan dan memiliki rhizoid.
b.         Gametofitnya membentuk anteridium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung. 
c.          Pertumbuhan sporofit terbatas karena tidak memiliki jaringan meristematik.
d.         Reproduksi aseksualnya dengan tunas, fragmentaasi maupun dengan gema atau kuncup (struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit) dan reproduksi seksualnya dengan oogami.
Contoh Hepaticopsida: Marchantia polymorpha, Porella, Riccia nutans,  Lunularia sp.
2.         Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Di antara semua lumut, lumut tanduk adalah yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip tanduk sehingga dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya memiliki satu kloroplas di dalam tiap selnya. Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif. Lumut ini memiliki struktur tubuh seperti lumut hati, perbedaannya terletak pada sporofitnya. Sporofit pada lumut tanduk bentuknya seperti kapsul memanjang yang tumbuh menyerupai tanduk. Di antara semua lumut, lumut tanduk adalah yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Sampai saat ini ketiga divisi lumut itu masih bertahan sebagai tumbuhan darat.

Cirri-ciri lumut tanduk :
a.          Bentuk tubuh seperti talus, sporofit berupa kapsul memanjang, dan  gametofit berupa talus yang lebar, tipis dengan tepi berlekuk.
b.         Rhizoid berada pada bagian ventral.
c.          Selnya hanya mempunyai satu kloroplas.
   Contoh Anthoceratopsida : Anthoceros laevis.
3.      Lumut Daun/Musci (Bryopsida)
 Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun terdiri atas kelompok lumut yang padat, yang saling menyokong satu sama lain. Setiap tumbuhan yang tergabung dalam hamparan tersebut melekat pada substrat dengan sel memanjang atau filamen seluler yang disebut rizoid. Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi tersebut.
 Cirri-ciri lumut daun yaitu:

a.          Bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Ada bagian seperti akar (rhizoid), batang, dan daun
b.         Reproduksi dengan spora dan membentuk gamet.
      Contoh Bryopsida: Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrycis       longgisima, Sphagnum sp. (Lumut gambut).

MANFAAT TUMBUHAN LUMUT BAGI MANUSIA:
a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
f. Peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan
g. Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking