HubbilLah

Maandag 17 Junie 2013

CerPen_Q


CINTAMU DATANG KEMBALI
Suasana kelas memang selalu gaduh saat jam pelajaran kosong. Dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Kelasku tidak ada bedanya dengan medan perang. Saling melemparkan kertas satu sama lain. seperti halnya anak TK. Itulah kebiasaan temen-temenku dikelas, ngerumpi alias ngobrol udah jadi makanan buat cewek-cewek calon ibu rumah tangga. Yah, begitulah saat jam kosong berlangsung. Ada juga diantara mereka yang saling adu suara, menyanyi tanpa memperdulikan irama, serba porak-poranda deh pokoknya. Bahkan setiap sudut kelas tidak pernah kosong oleh manusia. Semua sisi ruang kelas hampir terisi oleh menusia, mulai dari mereka yang melamun, bercanda, bahkan sampai kepada yang gak jelas kerjaannya juga ada. Termasuk aku di dalamnya.
“Masih ada juga ya cewek di tahun baru yang gak punya pasangan? kasian banget hidupnya” pikirku dalam hati. Walaupun sebenarnya itu menyindir diriku sendiri, seperti taman yang tak berbunga saja. Kering, gersang, tak ada lebah yang ingin mengampiri. Pokoknya hidup tanpa cinta sangat sumpek, lebih sumpek dari gudang yang sudah sepuluh tahun tidak pernah dibersihin. Bahkan aku sempat berpikir: ”buat apa hidup tanpa cinta? Bukankah itu akan membuat hidup kita terasa hampa?” tanyaku pada diriku sendiri.
Tapi, memang begitulah kenyataannya. Aku saat ini memang benar-benar tidak punya gebetan,alias JOMBLO. “Uhhf,,,, menderita banget deh gue,kenapa Edo meski mutusin gue.Gue bener-bener ngerasa kesepian tanpa Edo ” desahku dalam hati.Saat ini diriku seperti anak kecil yang kehilangan mainan kesayangaannya, rasanyaaku ingin sekali menangis. Tapi, sayangnya air mataku tidak kunjung keluar. Dia seolah-olah dibentengi oleh tembok berlin, yang tidak tumban di terpa angin. Benar-benar sengsara ngerayain tahun baru tanpa sang kekasih.
“Nanti malam gue beneran gigit jari nih, gak ada yang ngejemput kayak tahun sebelumnya, bak putri dalam dongeng saja.”Aku masih saja kepikiran ngerayain tahun baru nanti malam. “Eh Na, ikutan kita-kita yuk?” Ajak Ema yang sudah keluar dari barisan. Disana terlihat ada Erna,Wahyu dan Nunu. Bel tanda jam pelajaran berakhir memang sudah terdengar berbunyi sejak dua menit yang lalu. Tapi, anak-anak masih terlihat ramai dalam ruangan kelas yang sejuk dan rapi itu.
“Ikut kemana Ma?” tanyaku sambil mengosongkan bangku. “Ya,, cari baju sama assesoris lah Na,buat ngeceng ntar malam sama doi.” Ema terlihat sangat bersemangat dan antusias untuk merayakan malam pergantian tahun nanti malam. “Tuh kan bener, apa kata hati gue. Mereka semua pasti mau mempersiapkan segala sesuatunya untuk nanti malam.” Ucapku dalam dalam dengan nada yang sendu.
“Kenapa sih Na, ko malah melamun seperti itu? Ayok’ buruan,ntar yang bagus-bagus keburu diserbu orang.” ujar Ema sembari menarik lenganku. “Emmm,gue gak bisa ikut,maaf ya.Kalian pergi saja duluan, gue langsung pulang aja.“
“Loe beneran gak mau ikut?“
“Ya udah  gue sama yang lain capcus dulu, hati-hati ya Na.” Ujar Ema sembari melambaikan tangan kepadaku, menandakan kami akan berpisah.
Aku berjalan masih dalam keadaan hati yang resah. Sakit banget kalo aku mengingat masa lalu saat bersamanya. Yang jelas masa-masa indah itu gak mungkin bisa terulang kembali. Jika semua itu kembali lagi, maka itu adalah sebuah anugerah buat aku. “Bodoh.Kenapa juga gue mesti berlarut-larut memikirkan masa lalu yang udah lenyap itu? Aduh Naela, kenapa sih mesti Edo yang ada dipikiran loe,apa gak ada cowok lain didunia ini? Kan masih banyak yang lebih baik. Mungkin lebih bisa ngertiin loe.” Hati dan otakku seperti bertarung di atas ring tinju. Saling berlawanan satu sama lain.
*       
“Hah,,,“ Aku langsung membanting tubuhku keatas kasur yang empuk. Kurentangkan kedua tanganku untuk mengurangi rasa capek yang dari tadi mengikutiku. Lega juga rasanya. Tapi, lagi-lagi perayaan tahun baru itu muncul kembali di benakku. Aku merasa iri pada mereka yang sudah punya rencana untuk nanti malam. Mereka sibuk memilah dan memilih baju ataupun assesoris yang akan mereka kenakan nanti malam. Mereka datang kesalon untuk meni-pedi ataupun mengkrimbat dan mengsmooting rambutnya,supaya dimalam yang indah itu mereka  terlihat lebih anggun.Semuanya seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Hanya aku saja nanti malam yang terkurung di rumah seperti Rapunzel. Benar-benar menyedihkan.
“Andai saja ada pangeran yang nyasar ngajak gue pergi, seneng banget gue.” Anganku dalam hati. Aku bangkit dari tempat tidur dan bergegas menyambar handuk yang ada dibelakang pintu. Jam beker menunjukkan pukul 16.05. Aku gak mau mogok mandi gara-gara gak punya pasangan buat ngerayain tahun baru. Malu dong sama semut,hehe,,,.
Seperti hari biasanya, aku slalu pakai make-up setelah habis mandi. Wajar aja kan kalo cewek mesti dandan. Apalagi masih masa remaja,rasanya pengen bergaya terus.Tampil bersih dan rapi adalah hal yang sudah aku lakukan sejak kecil. Mama dan papaku dari dulu sudah menerapkan kedisiplinan itu sejak aku kecil. Makanya sampai sekarang pun kebiasaan itu tertanam dalam diriku.Sayangnya, mereka berdua ninggalin aku duluan pada waktu kami ingin berlibur ke rumah nenek. Kecelakaan itu telah merenggut sebagian besar penumpang kereta api yang kami tumpangi, termasuk kedua orang tuaku. Saat itu usiaku masih sekitar 9 tahun dan mulai sejak itu aku tinggal bersama nenek dan kakek. Tanpa kusadari, air mataku memecah dan mengalir dari kedua pipiku. Make-upku pun sedikit memudar dikarena derasnya air yang tidak tahu datangnya dari mana. “Wah,,,mubadzirdang. Ngapain coba  dari tadi memoles wajah, kalau akhirnya jadi luntur begini.” Ku usap air mataku dengan perlahan. Ada perasaan berbeda menyelimut dihatiku. Tapi, aku harus tetap tabah.
Sementara itu, aku kembali menata mea riasku. Ku bersihkan ia dari noda-noda dan bekas air mataku. Sehingga meja itu terlihatrapi dan gak bosan untuk dipandang. Saat aku menata meja riasku, tidak sengaja aku menjatuhkan album cantik berwarna Ungu-putih, lalu kubuka perlahan album itu. Terlihat wajahku yang dulu masih terlihat sangat imut.
“Kecil banget ya aku? Ya maklum lah Na namanya juga baru satu tahun ” ucapku pada diriku sendiri. Aku punya banyak album dirumah. Ada 8 album dengan warna sampul yang sama,bagian tepinya seperti lukisan peri dinegeri dongeng dan ditengahnya ada Double Lovenya. Benar-benar indah,Cuma album ke-9 yang warnanya beda. Soalnya dia berwarna merah dengan gambar  dua jari manis yang saling mengikat. Itu adalah album hadiah dari Edo.Pikiranku semakin kacau setelah aku membuka-buka album merah itu,semua gambar itu mengingatkan tentang masa laluku bersama Edo. begitu indah dan sangat berarti hidupku saat itu.Aku bahagia banget saat Edo berada disampingku. Canda tawa dan perhatiannya terasa berbeda dengan mantan ku yang sebelumnya. Walaupun Edo adalah pacar kedua,tapi entah kenapa aku merasa bahwa Edo adalah Cinta pertamaku.
“Na,,,album ini memang sengaja Edo bedain dari album-album Naela yang sebelumnya,apa Naela tau maksudnya?”tanya Edo dengan penuh gurauan kepadaku.
“Mana Naela tau Do. Kan Edo tau sendiri kalo Naela suka warna purple,harusnya Edo ngasih yang warna purple dong, gak warna merah.”
“Edo suka kalo Naela mulai ngambek,tambah lucu.” Ejek Edo padaku.
“Trus apa arti dari semua ini?” saat itu aku penasaran banget dengan teka-teki Edo.
Perlahan-lahan Edo mulai menjelaskan maksud dari teka-teki itu padaku. ”Warna merah, karena biar kasih sayang dan cinta Edo ke Naela tidak akan berhenti,seperti mengalirnya darah kita ini.” Ungkap Edo.
Ternyata Edo benar juga,setelah dia pergi dari kehidupanku,aku hampir saja mati karna cintanya. Dia benar-benar sangat berarti dalam hidupku. Wajahnya lumayan tampan dan enak untuk dipandang. Ada dua lesung pipi dikanan dan dikirinya.Makanya Edo terlihat manis,apalagi saat tersenyum. Hemmm,,,bikin gemes saja.Hidungnya juga mancung,cocok banget untuk membelah semangka,hehe.Tapi, kenapa dia mesti mutusin aku saat itu. Sakit tahu.
“Aduh Edo. kenapa sih loe harus membiarkan gue menderita gara-gara cinta loe. Tega banget sih loe sama gue. Loe tau nggak sih? Hidup gue terasa mati tanpa kehadiran loe. Gue  seperti bunga yang layu dan kemudian akan gugur satu persatu.Apa itu yang loe mau? Membuat gue jatuh sakit dan terpuruk gara-gara mikirin cinta loe yang telah tiada lagi buat gue.”
Dulu hidupku terasa seperti orang yang berada dalam surga,seperti yang banyak dikatakan orang-orang kalo cinta itu bagaikan surganya dunia. Itulah yang aku rasakan saat itu. Aku benar-benar bahagia menjalani hari-hariku bersama Edo.Tapi, aku tahu saat ini aku hanya bisa mengingat masa lalu itu dan aku sadar akan semua itu.Harusnya aku sakit mengulang pikiranku untuk terbang ke masa lalu. Tapi, entahlah.kadang-kadang aku bahgia banget walaupun hanya sekedar mengingat hariku yang dulu bersamanya. Namun, kadang-kadang juga aku merasakan sakit yang luar biasa saat aku ingat waktu dia meninggalkan aku. Kenapa juga mesti di hari ultah ku? itu yang membuat aku semakin sedih. Alasannya pun aku tak tau pasti kenapa dia mutusin aku. Padahal, saat itu aku merasa hubungan kami baik-baik saja.
“Udah ah Na! gak usah di ungkit kembali. Yang lalu biarlah berlalu,toh masih ada kok cowok yang lain,gak cuma ada Edo didunia ini.” Hiburku pada diriku sendiri.
Aku menata kembali album merah itu ketempat semula. Dan semuanya tertata rapi dimeja.Ternyata lama juga aku ngelamunin masa laluku. Jam beker menunjukkan pukul 17.25,senja merah mulai nampak di ufuk barat sana.Terlihat indah pemandangan disekitar padang rumput dibelakang sana.Nenek pun sudah dari tadi memanggil aku untuk makan bersama. Sebuah kebiasaan yang kami lakukan sejak dulu.Dengan penuh kebahagiaan aku, dan keluargaku menikmati hidangan yang sudah tersedia di meja makan. Suasana seperti inilah yang membuat keluarga kami terasa begitu hangat dan damai.Tapi, sore ini aku sedikit telat untuk makan bersama. Ketika aku datang kakek saja makannya hampir selesai.
“Habis dari mana Na,tadi nenek sudah memanggil Nana berkali-kali”
“Itu Nek ngerapiin buku sama majalah-majalah Nana dikamar,tadi pagi belum sempet dirapikan.”
“Maafin Nana ya Nek,sudah berani berbohong.” Tambahku dalam hati.
“Ya sudah, terusin makannya,Nenek mau nyuci piring dulu.”
“Makanya jangan telat,jadi makan sendiri bukan?” sapa kakek kepdaku dengan nada sedikit mengejek.
*       
“Tuh kan benar kata hati gue,gue sendiri nih yang dirumah,semuanya sudah pada pergi untuk ngerayain tahun baru.”Tetangga rumahku sudah pergi semua,aku melihat sendiri mereka sudah mengunci pintu rumah mereka. Sudah gitu ada yang ngeledek lagi. Agak sebel sih, tapi mau bagaimana lagi kondisi aku yang tidak memungkinkan untuk pergi.
“Lho,,,Naela nggak pergi sama pacarnya buat ngerayain tahun baru?” tanya salah satu tetangga rumahku.
“Enggak kok Mpok,Naela dirumah saja sama kakek dan nenek, kan sama saja.” Jawabku dengan nada yang lembut.
“Ya sudah Mpok pergi duluan ya Na,sekalian kalo Naela diteras jagain ya rumahnya Mpok.” Canda tetanggaku itu.Tak lama kemudian,Mpok Dedeh langsung menyalakan motornya dan bergegas meninggalkan halaman rumah.
Sebenernya Mpok Dedeh gak bermaksud ngeledek sih,kan wajar saja kalo nanya gitu,cuma aku nya saja yang merasa ke ledek. “Aduh,,,Naa kok jadi sensi sendiri sih.” Lalu aku masuk rumah dan duduk disamping Nenek.
“Tumben cucu Nenek tahun baru begini hanya diam di rumah,gak pergi sama teman?” tanya nenek kepadaku.
“Nggak kok Nek,Naela dirumah saja,paling-paling disana Cuma ngelihatin pesta kembang api doang, bosan dong.” Walaupun sebenarnya aku pengen sekali bisa pergi dari rumah, cuma malu saja mau bilang sama Nenek kalo aku gak punya teman pergi.
“Beneran? Nana tidak menyesal nggak pergi? Nanti malah kebawa mimpi lho.” Ucap nenek meledekiku.
“Beneran Nek,,,” ku peluk Nenek dengan sangat erat, ada kehangatan yang memancar dari dalam dirinya.Baru saja aku melepas pelukan Nenek dari luar rumah ada seseorang yang mengucap salam.
“Assalamu’alaikum,,,”
“Wa’alaikum salam” jawab Nenek.
“Nak Edo...? mari masuk Nak” Suara Nenek terdengar kalo tamu itu adalah Edo,mantan kekasihku. “Edo kesini?? mau apa coba,apa dia nggak pergi sama ceweknya? Kenapa mesti bertamu ke rumahku.” Seketika itu pertanyaan besar muncul dibenakku.Ada perasaan bahagia sih sebenernya,Satu tahun silam aku tidak pernah bertemu dengannya. Seketika muncul bungan dalam hatiku. Aku merasa seolah-olah kebahagiaan akan datang lagi kepadaku.
“Nggak usah Nek,Edo Cuma mau tanya, apakah Naela sudah pergi untuk merayakan tahun baru, Nek?”
“Belum, Naela belum pergi,tuh dia masih di dalam. Memangnya Nak Edo mau mengajak Nana pergi?” tanya nenek dengan nada serius.
“Itu kalo Naela mau sih Nek,Edo niatnya begitu.”
“Ya sudah,masuk dulu. Itu Nana ada di kursi, tanyakan saja sama dia.”
Dai dalam aku bertanya kepada nenek: “Siapa sih Nek yang datang? Kok tidak diajak masuk dulu.” Aku beranjak mendekati pintu. Aku memang sengaja pura-pura tidak mengenali suara Edo. Aku hanya ingin tahu, seperti apa reaksi dia saat bertemu denganku lagi.
“Edo,,,??“ Aku tercengang melihatnya. Walaupun sebelumnya aku sudah tahu kalo yang datang itu dia. Detak jantungku sudah tak menentu,Edo benar-benar datang lagi untukku. Hawa yang dingin, seketika berubah menjadi hangat. Ada rasa yang aneh dalam diriku, rasa yang memang dulu pernah ada. Terasa bagai bunga layu yang tersirami air,kembali segar dan mekar.
“Iya Na,Edo datang mau ngajak Naela pergi.Itupun kalo Naela mau.”
“Ya jelas mau dong,siapa sih yang nolak ditawari kayak gitu. Kan aku masih cinta sama Edo,bodoh banget deh pokoknya kalao sampai aku menolak ajakannya.” Ucapku dalam Batin.
“Iya, Naela mau. Lagian nggak enak nolak Edo yang sudah datang kesini. Bolehkan nek Nana pergi sama Edo?” aku mengalihkan pertannyaan sama nenek.
“Ya kalo Nenek terserah Nana saja,yang penting kamu dipulangin Nak Edo dalam keadaan baik-baik saja.Ya kan Nak Edo?” jawab nenek dengan wajah penuh gurauan, sehingga aura kecantikannya sewaktu muda terlihat kembali.
“Pastinya kok Nek,Edo akan menjaga Naela.” Sambung Edo begitu saja.
“Ya sudah, masuk dulu Nak Edo. Biarkan Naela mempersiapkan diri dulu.” Ajak nenek kepada Edo.
“Iya Nek, terima kasih banyak udah diizinin buat pergi sama Naela.” Ujar Edo dengan wajah penuh senyuman.
Kami semua masuk ke dalam,Nenek sudah berjalan mendahului kami. Tiba-tiba saja Edo menarik tanganku sebelum dia duduk dikursi.Perasaanku tiba-tiba kacau karenanya.
“Pakai baju yang pernah kamu pakai di ultah yang ke-17 ya!!” dia langsung duduk dan berbincang-bincang sama kakek yang kebetulan baru pulang dari masjid.Aku bergegas masuk ke kamar dan berganti baju sesuai pesanan Edo. Walaupun aku belum tahu apa maksud Edo memintaku menggunakan baju itu.Tapi, yang jelas di ultahku yang ke-17 adalah kenangan yang pahit.
Aku hanya berdandan seadanya,karena banyak orang yang mengatakan nggak dandan aku juga sudah kelihatan cantik.Aku punya kesamaan sama Edo,yaitu sama-sama punya lesung pipi dan hidung mangi. Tapi, lesung pipiku Cuma satu, dikanan.Aku berjalan menuruni anak tangga. Ada perasaan bahagia yang menggebu-gebu dihatiku.Seneng banget rasanya bisa jalan bareng sama Edo lagi.Semoga menjadi kenangan yang indah dalam hidupku.
“Kek,kami pamit pergi dulu ya.” Ucap Edo sembari mencium tangan kakek. Begitu pula dengan aku.
Ditengah perjalanan aku hanya terdiam,masih ada teka-teki kenapa aku mesti pakai baju itu,padahal sakit banget jika harus diingat. Di ultahku yang ke-17, Edo mutusin aku setelah acara peniupan lilin. Saat itu,aku harus menahan sakit dan air mata. Aku mencoba bertahan untuk membendungnya. Tapi, tidak bisa. Tidak hanya itu, sakit yang aku rasakan. Masih banyak hal lain yang masih aku ingat dalam hatiku. Padahal, sebelumnya aku sudah menjalin hubungan selama dua tahun bersamanya. Tiba-tiba kandas begitu saja tanpa alasan yang jelas? Benar-benar menyakitkan.Tapi, entahlah. Walaupun begitu aku tetap saja cinta sama dia. Padahal, kalo dipikir-pikir buat apa coba mempertahankan cintanya di hatiku. Yang jelas dia sudah membuat kesalahan yang lumayan besar untuk masalah cintaku.
“Edo-edo,,, matra cinta apa sih yang loe taburkan kehati gue? Jadi serasa heran.” Gumamku dalam hati.
“Na, jangan diam melulu dong,ngomong apa kek,gitu kek.”
“Tuh kan,Edo itu kayak gak pernah ngerasa punya salah.” Tambahku dalam hati.
“Lagi gak mut aja Do,emangnya kamu gak jalan sama doi apa? Kok malah ngajak aku,ntar kena damprat baru tahu rasa.” Aku terdiam lagi.
“Bodoh,malah tanya-tanya doi segala lagi,bagaikan nginjak duri saja. Naela,,,,Naela. O’on dipelihara,berkembang biak kan jadinya.” Gerutuku dalam hati.
“Mana ada Edo ngajakin Naela pergi kalo Edo sudah punya doi,emangnya Edo cowok apaan mainin perasaan cewek.”
“Huh,,, gaya loe do,kenapa dulu mesti mutusin gue? Apa bedanya coba mainin sama nyakitin ? beda tipis saja kali.” lagi-lagi aku hanya bisa ngedumel sendiri dalam hati. Biarlah bukan urusan aku lagi. Lagian aku kan udah nggak jadi pacarnya.Ngennnnes banget.
“Udah nyampe nih,ternyata rame juga ya disini.” Edo memakirkan motor dan melepas helmnya. Suara musik  sudah terdengar merdu dan menyentuh hati. Apalagi yang dinyanyikan saat ini adalah lagu Tinggal Kenangan by Gebby.Ngingetin saat dulu saja. Kenapa juga aku harus berpisah dengan Edo.
“Ya jelas lah ramai,nih orang pernah ngalamin amnesia atau gimana sih,bisa-bisanya ngomong kayak gitu.Namanya juga tahun baru pasti rame kali.” Tambahku dalam hati.
“Nae,,,,” Edo mendongakkan wajah ku yang semula selalu menunduk kebawah,kurang semangat.Padahal harusnya aku bahagia dong bisa jalan lagi sama dia.Nggak kayak gini.Atau mungkin karna aku nggak ada ikatan pacaran sama dia atau gara-gara musik tadi ya?” aku terus saja bergumam dalam hati.
“Nae,,,, please jangan diemin gue kayak gini dong. Ya gue akui gue memang punya banyak salah sama loe,gue emang pernah nyakitin hati loe,dan gue.......” Tiba-tiba suara Edo terhenti.
“Sudahlah. gak perlu diputar kembali masa lalu kita. Gue harap loe bisa ngertiin itu.Toh tujuan kita kesini kan buat ngerayain tahun baru bukan buat ngebahas yang sudah lalu Do.”
“Tapi Na,,,, loe harus tau apa tujuan gue ngajak loe jalan malam ini. Edo memegang kedua pundak ku untuk meyakinkanku bahwa ada tujuan lain yang ingin dia katakan padaku. Tatapan matanya memancarkan keseriusan yang dalam. Kami berdua duduk manis ditaman yang indah. Mungkin memang disengaja sekitar alun-alun diberi pernak-pernik yang indah itu.
“Saat itu,gue melakukan kesalahan pada loe bukan semata-mata dari keinginan diri gue Na, Apalagi hati gue.” Edo mengawali alasannya yang dari dulu menjadi teka-tekiku kenapa waktu itu dia mutusin aku. Gaya bicaranya bergetar. Ada hal yang menarik darinya. Dan itu yang membuat aku suka padanya.
“Awalnya gue nggak mau dan nggak tega sama loe,karena gue sayang banget sama loe dan sebaliknya gue juga tau kalo loe sayang sama gue. Tapi, masalahnya saat itu adalah nyawa yang harus jadi taruhannya. Nyawa mama ada ditangan keluarga Fani. Mamaku kecelakaan. Saat itu perusahaan papa anjlok dan papa tidak punya uang untuk operasinya mama.Terpaksa papa harus meminjam uang kemamanya Fani. Tapi usaha papa ternyata tidak memuaskan kami. Malam itu juga mama tetap ninggalin kami untuk selamanya.Dan mulai saat itu papa pergi entah kemana lagi tanpa memperdulikan nasib gue. Papa menganggap kalo gue sudah bisa bertahan hidup sendiri.Papa pergi denganmeninggalkan hutang 5 juta yang harus gue lunasi. Saat itu gue benar-benar bingung Na,darimana gue bisa dapetin uang sebanyak itu. Sedangkan untuk biaya kuliyah gue saja gue masih bingung.”
Aku menjadi terharu mendengar alasan Edo kenapa dulu dia mutusin aku di ultahku yang ke-17. “Fani mencintai gue sejak kami sering bertemu dulu. Keluarga kami sering makan malam bersama setiap akhir bulan sebelum perusahaan papa bangkrut. Tetapi gue menolak cintanya.Karena gue bener-bener sayang sama loe Na.Loe harus percaya itu Na,,,, Mungkin karna cintanya yang selalu gue tolak membuat dia menjadi sakit hati.Dan sebagai gantinya, hutang keluarga gue. Gue harus memilih antara menerima cintanya atau melunasi semua hutang keluarga gue sama mereka. Kemudian, dia juga mita supaya gue mutusin loe diultah loe yang ke 17 waktu itu. karena Fani tau kedua pilihan itu sama beratnya buat gue pilih.Tetapi aku lebih milih mutusin loe daripada harus menerima cinta seseorang yang sama sekali aku tidak mencintainya Na.”
“Na,maafin gue.Gue harus ngorbanin cinta kita Cuma gara-gara uang,maafin gue Na. Gue bener-bener nggak ada pilihan lain saat itu.” Edo memegang erat tanganku,ada kesan tersendiri yang aku rasakan.Aku langsung memeluknya Erat,air mataku tak mampu kubendung. Mungkin kalau aku ada diposisi dia, aku juga akan ngelakuin hal sama seperti yang Edo lakuin saat itu.
“Gue nggak akan ninggalin loe untuk yang kedua kalinya Na,gue sayang sama loe.Loe mau kan menerima gue dan cinta ini lagi?.”
“Gue juga sayang sama loe Do. Dan gue juga mau kok nerusin cinta yang pernah kandas itu.” Edo melepas pelukan dan mengusap air mataku dengan kedua ibu jarinya.
“Jangan bersedih lagi,sekarang kita sudah bersama lagi dan cinta kita akan tetap bersatu.” Edo mengecup keningku.
“Kesana yuk,sebentar lagi pesta kembang api dimulai”.
“Ah loe, masih jam 23.03 masih lama kali.” Jawabku sinis.
“Iya, Edo tau. Apa loe gak pengen jalan-jalan dulu sama Edo. Keliling-keliling sembari melihat-lihat keindahan tempat ini. Atau melihat-lihat barang-barang yang dijual di tokoh itu.
“Emang Edo punya Uang?” Ledek ku.
“Yah, kalo nggak punya uang, mana berani Edo ngajakin Naela kesini, iya nggak?”
“Iya sih, ya udah yayo. Kami berdua beranjak meninggalkan taman dan mulai mengelilingi semua pedagang disekitar alun-alun.
Beraneka ragam jajanan dan pernak-pernik yang mereka pamerkan disepanjang jalan,mulai dari makanan ringan yang disukai banyak anak-anak kecil,assesoris,sofernir,hingga makanan yang sudah sering kali kita jumpai dimana-mana,seperti bakso,mie ayam, sate dan yang lainnya untuk sekedar mengganjal perut mereka yang lapar karena nungguin pesta kembang api, juga tersedia di sana. Ada juga jagung bakar yang membuat suasana malam ini menjadi lebih hangat. Asapnya menyebar tercium kemana-mana.
“Do, beli arum manis yok, lagi pengen nih.” pintaku kepada Edo.
“Udah manis belinya yang manis-manis terus,ntar dicium semut lho, Edo nggak tanggung jawab lho ya” ujar Edo mengejekku.
“Ah Edo,Naela aduin ke nenek baru tau rasa,katanya mau njagain Naela...hayo” balasku kepada Edo.
Kami menikmati arum manis sambil berjalan masuk ke taman bermain anak-anak. Wahh,, jadi sirik aja,kami hanya bisa melihat anak-anak kecil yang didampingi orang tuanya. Nggak ada yang lebih indah dari malam itu. Mungkin karena ada Edo di sini. Sudah lama aku menanti saat-saat yang seperti ini,menanti kehadiran cowok yang benar-benar telah menggugah hati ku. Lima menit lagi pesta kembang api dimulai. Dari sebelah selatan ada anak kecil yang membawa popcorn terjatuh. Dari arah lain, terlihat dua sejoli yang sedang berpelukkan mesra. Pokoknya malam itu benar-benar penuh keragaman tingkah laku manusia.
“Wah tuh adek malah udah ngehujanin duluan sebelum kembang api melunjur,” Edo yang melihat anak kecil yang menangis tadi, langsung angkat bicara.
“ SStt....Edo nggak boleh kayak gitu. Seperti anak kecil aja kau ini. hehehe” Aku berlagak seperti komentator.
Tak lama kemudian, panitia perayaan malam tahun baru mulai menghitung mundur waktu, menandakan kalau malam pergantian tahun akan segera tiba.
“10,9,8,7,6,5,4,3,2,1..............” pesta kembang api siap diluncurkan, diiringi suara terompet yang saling bersautan.Suara kembang api terdengar menyebar ke angkasa. Seketika langit berubah dengan penuh warna-warni. Musik Band tiada hentinya mengiringi suasana malam itu.
Dikala senja dimusim yang bahagia,cinta datang menjemputku
Dia tebarkan seribu senyum indah,yang membuat luluh hatiku
Ku merasakan adanya getar cinta, Tuhan berikan petunjuk
Ketika dirinya menjadi yang terbaik,untuk hidup selamanya
Kasihku jangan kau bohongi aku,karna aku benar-benar cinta kepadamu
Ku harap jangan kau tinggalkan aku,karna ku cintaimu selamanya
Begitu indah dan damai dihati rasanya. Lagu dari salju itu membuatku nyaris merinding. Menyentuh hatiku banget dan yang paling indah buatku adalah malam ini aku bisa jalan berdua sama doi di tahun baru. Nggak jadi terpenjara seperti putri dalam dongeng, masih ada pangeran yang mau menyelamatkanku dari keterpurukanku, Edo adalah cinta lama ku yang datang kembali ke pelukanku.
Sekarang aku sadar kalo cinta itu memang indah jika dijalani dengan benar,walaupun mungkin terkadang sakit dirasakan. Tapi, setidaknya kita harus mencoba untuk tetap sabar.
“Pulang yok Do!!ntar kena marah dari nenek lho.” Pintaku kepada Edo. “Okay.” Jawab Edo. Kemudian kami berdua pergi meninggalkan keramain yang belum selesai itu. Kami pulang ke rumah, dengan menggunakan motor Edo. Rasa bahagia tidak bisa aku tepis, bahagia karena bisa bersama dengan Edo lagi.
******************************

                                                                                                By : SholLyNoer_Sholehah

Donderdag 13 Junie 2013

Quiz materi Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku dan Ekosistem

Materi Ekosistem


Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
-          Komponen hidup (biotik)
-          Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat.  Komunitas dengan seluruh faktor abiotiknya membentuk suatu ekosistem. Suatu komunitas di suatu daerah yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contoh: bioma padang rumput, bioma gurun, dan bioma hutan tropis.  Semua bagian bumi dan atmosfer yang dapat dihuni makhluk hidup disebut biosfer. 
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas dua macam :
Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Contoh : padang rumput, gurun,laut
Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan manusia.
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun
Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia.

Dinsdag 11 Junie 2013

Jurnal Bio_Jamur


Karakteristik Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih  http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol5%282%29/Abdul.pdf(Pleorotus ostreatus) dan Jamur Tiram Kelabu (Pleurotus sajor Caju) pada Baglog Alang-alang